Musik Etnik Ritmis Tradisional Jawa Barat Celempungan


Istilah kata celempung merupakan tiruan dari percikan air yang dimainkan oleh para gadis ketika mereka mandi di sungai, mereka biasanya memukul-mukulkan tanganya kepermukaan air sungai sehingga menimbulkan bunyi “celempung”.

Instrument Celempung musik yang terbuat dari bambu dan tersebar di Jawa Barat yang terdapat di berbagai daerah pegunungan atau perkampungan. Celempung tergolong instrument bambu yang satu rumpun dengan karinding, toleot dan lain-lain. 

Celempungan adalah kesenian tradisional Jawa Barat yang merupakan bagian perkembangan dari celempung. Celempungan merupakan kesenian sekar gending yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur,  Kampung Adat, dan tersebar di perkampungan dan tatar Sunda. 

Musik etnik ritmis tradisional Celempungan biasanya kalau orang Sunda dulu itu dipakai untuk acara–acara khusus ritual, seba panen, paska panen, atau ngabungbang, ngaruwat, ngarumat, ngalokat. Itu biasanya acara–acara khusus, jadi kalau misalkan seperti tadi acara pangrajah, kalau pangrajah itu adalah mendoakan, jadi syair–syair doa yang ditembangkan lewat Celempungan atau Cianjuran. Dalam perkembangannya dapat kita lihat di acara-acara hajatan seperti pernikahan, khitanan atau pesta kenegaraan serta upacara-upacara lainnya yang dianggap penting. 

Dalam kesenian celempungan mempunyai instument-instrument seperti : karinding, kecapi, rebab, celempung, dan gong buyung. 

Adapun fungsi dari instrument-nstrument tersebut, antara lain :
- Karinding sebagai 
- Kecapi sebagai melodi atau pengiring lagu.
- Rebab sebagai melodi lagu dan memperindah lagu.
- Celempung sebagai pengatur irama dalam gending atau lagu .
- Gong buyung sebagai penegas lagu.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama