Ternyata Pedang 2 Meter di Museum Sumedang Hadiah Gubernur Jawa Tengah


Pesona Sumedang Rilis - Sudah cukup lama Museun di Sumedang, yang konon menyimpan beragam senjata pusaka. Sebagai seorang kolektor pisau, saya sangat ingin mengujungi museum ini,  khususnya untuk menyaksikan dengan mata kepala sendiri,  jenis-jenis pedang,  pisau dan keris yang di pajang disana. 

Dan hasrat hati ini, baru dapat terpenuhi bulan lalu. Bertepatan ada teman dari bandung. yang ingin mengunjungi Musium Sumedang. mengisi buku tamu, kami dipersilakan oleh salah seorang wanita, yang nama kecilnya adalah Ila untuk berkeliling, menekuni dengan seksama setiap sudut yang berisi benda benda pusaka. Ila sangat menguasai pekerjaannya sebagai tour guide. Menguasai bahasa Inggris dengan baik dan juga hal-hal yang berkenaaan dengan museum.  Ila  sangat piawai sekali, ia menjelaskan secara sangat mendetail dan mampu menguraikan bagian demi bagian, serta kronologi sejarah Sumedang.


- Mahkota Binokasih dan Siger dari emas 18 karat.
- Pedang Ki Mastak peninggalan Prabu Tadji Malela pendiri kerajaan Sumedang Larang.
- Keris Ki Dukun milik Prabu Gajah Agung.
- Badik Curuk Aul milik Embah Jaya Perkosa 
- Keris Penunggu Naga milik Prabu Geusan Ulun


Ada penyimpanan kusus keris-keris lain antara lain :
- Keris Nagasasra milik Pangeran Kornel
- Keris Nagasasra milik Pangeran Panembahan.
- Keris-keris, Pedang-pedang dan Tombak-tombak
- Barang-barang milik Pangeran Aria Soeria Atmadja dan Pangeran Soegih
- Berbagai macam Gobang, Keris Zaman Padjadjaran dan Sumedang Larang.

Pedang Hadiah Dari Gubernur Jawa Tengah
Ada benda yang menarik perhatian,  yakni pedang yang panjangnya sekitar 2 meter, yang dipajang dalam kotak yang dibingkai dengan kaca. Kedua pedang istimewa ini, adalah hadiah dari Gubernur Jawa Tengah yang baru di lantik,  yaitu Ganjar

Pedang 2 Meter di Musium Sumedang Hadiah Gubernur Jawa Tengah

Benda antik ini, tidak hanya sekedar pelengkap museum, tapi sekaligus menjadi inspirasi bagi warga lainnya, untuk mau menyumbangkan benda benda purbakala, yang mungkin ada padanya. Demi rasa cinta kepada tanah airnya. 

Menurut Ila, kebanyakan yang berkunjung kesini adalah turis-turis lokal, sedangkan turis dari mancanegara tidak banyak yang datang. Mungkin karena kurangnya promosi. (PS Online)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama